MENGONTROL EMOSI

Terapi musik akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak, begitupun dengan jenis musiknya (segala jenis musik bisa digunakan pada terapi ini). Contoh, tidak semua anak yang hiperaktif asperger cocok dengan lagu-lagu slow yang katanya bisa membuat mereka lebih tenang. Ada beberapa anak yang justru tidak mempan ketika diberi musik itu. Namun saat dilantunkan musik yang sedikit ng-rock dari Queen atau Air Supplay, dia justru berkonsentrasi dalam belajar. Atau ada penderita autisma yang kerap berputar-putra luluh pada lagu dolanan akak cublak-cublak suweng, sehingga perhatianya bisa dialihkan pada kegiatan yang lebih bermanfaat.

Unsur-unsur musik yang digunakan dalam terapi pada umumnya mengandung nilai ketentuan panjang dan pendek, memiliki potensi tinggi rendah nada, berdinamika, serta mempunyai transpla suara (ketinggian nada dari uatu nada ke nada yang lain). Dengan unsur-unsur tersebut anak dituntut untuk belar konsentrasi, bergerak dengan teratur, mengekpresikan emosi lewat nada tinggi dan rendah yang berbeda-beda, memainkan fantasi, dan dapat mengontrol emosi

Apa saja alat musik yang digunakan??Semuanya boleh, baik konvensional, tradisional dan modern. Ada juga yang disebut musik spontan (menggunakan alat-alat bunyian dari benda-benda seperti kaleng dan ember) ada juga yang mengunakan bagian tubuh (body movement) seperti bertepuk tangan yang tepukannya diatur sedemikian rupa sehingga menimbulkan bunyi yang harmonis dan body percussion (yaitu menghentakkan kaki) yang diatur ritmenya.

Nara sumber :
Muslikhatun Nisa SSn
Terapis musik pada
Sekolah Khusus Autistik, Yayasan Fajar Nugraha di Yogyakarta