MELIRIK MUSIK TRADISIONAL

Penelitian menunjukan musik untuk bayi, memainkan musik etnik bali : Semar Pergulingan, Kebyar Gamelan Bali bisa juga dijadikan satu alternative pilihan musik untuk meningkatkan daya konsentrasi. Ketika satu tangan memukul, tangan lainya akan meredam vibrasi genta agar gaung genta yang satu tidak mengontaminasi gaung genta lainya dalam urut melodi. Jika irama tabuhan semakin cepat, maka konsentrasi yang dibutuhkan makin tinggi dan aktifitas motorik anak juga semakin cepat. Kondisi ini membutuhkan koordinasi gerak optimal yang dapat dicapai melalui latihan rutin sehingga menghasilkan gerak seperti refflek. Jika kondisi ini terbiasa dilakukan oleh anan, maka refflek anak juga semakin tinggi.

Musik tradisional untuk bayi dapat meningkatkan daya konsentrasi cukup efektif hingga batas otomatisasi. Ketika anak telah mencapai batas otomatisasi musik tertentu, lanjutkan dengan latihan variasi yang baru. Sebab setelah otomatisasi tersebut sudah terbentuk maka konsentrasi akan manurun, dan gerak yang dilakukan semata-mata bersifat refleks. Frekuensi latihan hingga batas otomatisasi tentunya cukup tinggi sehingga dapat membuat anak jenuh. Untuk itulah variasi musik dibutuhkan.

Soal frequensi dan berapa lama anak atau bayi harus bermain musik untuk mendapatkan manfaat optimal tak memiliki patokan pasti. Masing individu memiliki potensi bawaannya masing-masingdan tidak dapat disamakan. Anak dapat belajar musik lebih cepat, ada pula anak yang belajar musik lebih lambat.