ANAK CERDAS DAN KREATIF BERKAT MUSIK

ANAK CERDAS DAN KREATIF BERKAT MUSIK

MUSIK tidak cuma merupakan materi hiburan yang memanjakan telinga. Alunan suara yang berirama ini bisa dimanfaatkan untuk merangsang janin agar kelak menjadi ANAK cerdas dan kreatif. Bahkan musik bisa dipakai untuk memutar janin sungsang kembali ke posisi normal. Sumber : Majalah Intisari Dibandingkan dengan kemampuan rata-rata anak seusianya, anak dari Ny. Ir. Catharina (30) jauh lebih baik. Ketika berusia dua bulan, anaknya sudah bisa tertawa terbahak-bahak. Di usia 3,5 bulan, sudah bisa melepas kacamata kakeknya. Bahkan, ketika umurnya menginjak empat bulan, sudah bisa bersalaman. Semua itu bukan tanpa sebab. Ketika hamil, Ny. Catharina ingat cerita orang tuanya bahwa musik klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart bisa membuat perkembangan otak belahan kanan janin dalam kandungan menjadi lebih baik sehingga meningkatkan kemampuan afektif si anak. Dari situlah ia lalu berusaha untuk selalu mendengarkan musik klasik. Dalam perjalanan ke kantornya, musik yang buat banyak orang terasa berat itu terus mengalun dari kaset di dalam mobilnya. Baginya mendengarkan musik klasik bukanlah kegiatan aneh apalagi membosankan karena kebetulan ia pencinta musik klasik. Ia justru terhibur di tengah-tengah kemacetan lalu lintas ibukota.

Save up to 40% off at BabyCenter Store

Kedua belahan otak harus imbang
Mendengarkan musik klasik sebenarnya merupakan bagian dari beberapa stimulasi yang biasanya diberikan oleh ibu hamil kepada janin di dalam kandungannya. Demikian kata Prof. Dr. Utami Munandar dalam seminar "Pengaruh Mendengarkan Musik Klasik terhadap Janin dan Kehamilan", di Jakarta, November silam. Menurut guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu, stimulasi tersebut meliputi stimulasi fisik-motorik dengan "mengelus-elus" jabang bayi melalui kulit perut sang ibu, stimulasi kognitif dengan berbicara dan bercerita kepada janin, dan stimulasi afektif dengan menyentuh perasaan bayi. Makin sering dan teratur perangsangan diberikan, makin efektif pengaruhnya. Pada janin, musik akan merangsang perkembangan sel-sel otak. Perangsangan ini sangat penting karena masa tumbuh kembang otak yang paling pesat terjadi sejak awal kehamilan hingga bayi berusia tiga tahun. Namun, menurut dr. Jimmy Passat, ahli saraf dari FKUI-RSCM, dan Isye Widodo, S.Psi, koordinator Parent Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, intervensi ini haruslah seimbang. Orang tua sebaiknya tidak hanya menstimulasi kemampuan otak kiri, tetapi juga otak kanannya. Oleh para pakar, organ pengontrol pikiran, ucapan, dan emosi ini memang dibedakan atas dua belahan, kiri dan kanan, dengan fungsi berbeda. Otak kanan berkaitan dengan perkembangan artistik dan kreatif, perasaan, gaya bahasa, irama musik, imajinasi, lamunan, warna, pengenalan diri dan orang lain, sosialisasi, serta pengembangan kepribadian. Sementara otak kiri merupakan tempat untuk melakukan fungsi akademik seperti baca-tulis-hitung, daya ingat (nama, waktu, dan peristiwa), logika, dan analisis. Oleh karena itu, bila stimulasi dilakukan secara seimbang, diharapkan anak yang dilahirkan kelak tidak cuma memiliki kemampuan akademik yang baik tetapi juga kreatif. Kalau dia pintar matematika, dia juga mampu berbahasa, menulis, dan mengarang dengan baik. Sementara itu bagi ibu hamil, musik - terutama yang klasik - bisa membebaskannya dari stres akibat kehamilan. Ini sangat baik sebab, menurut dr. Suharwan Hadisudarmo Sp.OG. MMR, stres yang tidak dikelola dengan baik, akan berdampak buruk bagi ibu yang bersangkutan dan perkembangan janin di rahimnya. Stres pada wanita hamil akan meningkatkan kadar renin angiotensin, yang memang sudah meningkat pada wanita hamil sehingga akan mengurangi sirkulasi rahim-plasenta-janin. Penurunan sirkulasi ini menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen kepada janin berkurang. Perkembangan janin pun terhambat. Hambatan macam ini bisa dihilangkan atau dikurangi bila si ibu mendengarkan musik klasik, terutama karya Mozart. Memang, tidak setiapibu hamil menyukai musik klasik. Namun, kalau didengarkan secara berulang-ulang hingga hafal, akan terasa letak indahnya musik klasik ini. Keindahan dan ketenangan inilah yang membuat musik klasik itu istimewa.




Cukup 30 menit sehari
Mungkin semua jenis musik, dari yang tradisional hingga modern, bisa pula dimanfaatkan untuk hal yang sama. Namun, hingga saat ini yang sudah diteliti dan menunjukkan hasil positif baru musik klasik, terutama karya Mozart. Jenis musik ini terbukti efektif dalam menstimulasi perkembangan otak belahan kanan dari janin. Menurut Suzuki (1987), seperti dikutip Utami, bila anak dibesarkan dalam suasana musik Mozart sejak dini, jiwa Mozart yang penuh kasih sayang akan tumbuh juga dalam dirinya. Mendengar alunan musik yang tenang, jantung si janin berdenyut dengan tenang pula. Bahkan, setelah dilahirkan mendengarkan musik klasik juga memberi pengaruh baik bagi si bayi. Sekadar contoh, seperti diberikan Utami, seorang bayi berusia tiga bulan, yang sejak lahir sering diputarkan musik klasik, mampu menggerakkan badannya sesuai dengan iramanya. Jika irama makin cepat menuju klimaks, gerakan bayi lebih cepat dan aktif, dan ketika musik berhenti dia menunjukkan ketidaksenangan. Sementara untuk merangsang belahan otak kiri yang bertanggung jawab terhadap kemampuan akademik, tambah Isye, musik dengan syair yang mendidik terbukti memberi pengaruh baik. "Saya menggunakan lagu-lagu anak-anak Indonesia. Itu merupakan eksperimen saya sendiri. Nah, intervensi yang saya gunakan selama ini ternyata ada gunanya. Bayi yang dilahirkan, ketika berusia dua tahun ternyata memiliki kemampuan komunikasi pasif dan aktif seperti anak usia empat tahun. Contoh lainnya, bayi berusia tiga bulan umumnya belum ada tanda-tanda mengeluarkan kata-kata ''a-e-o''. Tapi bayi yang, ketika masih dalam kandungan, mendapat terapi musik sudah bisa mengeluarkan kata-kata itu, kemampuan berbahasanya lebih cepat," ungkapnya. Isye juga menyatakan, lagu anak-anak yang dipilih untuk terapi cukup dua tiga lagu. Musik bersyair itu misalnya lagu anak-anak ciptaan Ibu Sud atau Ibu Kasur. Menurut dia, Pelangi-Pelangi merupakan lagu paling disukai. "Pada akhir lagu itu ''kan ada syair ''... ciptaan Tuhan''. Jadi sejak janin, calon anak ini sudah mengenal kata Tuhan," jelasnya. Stimulasi perkembangan otak janin ini bisa dilakukan sejak usia kehamilan 18 - 20 minggu. Menurut Harold I. Kaplan, Benjamin J. Sadock, dan Jack A. Grebb, pada usia itu janin sudah dapat mendengar. Dia juga sudah bisa bereaksi terhadap suara dengan memberi respons berupa kontraksi otot, pergerakan, dan perubahan denyut jantung. Bahkan, pada usia itu perkembangan mental emosional janin sudah dapat dipengaruhi musik. Mendengarkannya bisa dilakukan di mana saja. Namun, untuk tujuan terapi sebaiknya dilakukan di tempat khusus untuk terapi dan dipandu oleh pakarnya. "Di tempat terapi ini akan tercipta suasana kebersamaan. Dengan kebersamaan itu, mereka bisa bertukar pengalaman dan sebagainya, sehingga saat menghadapi persalinan persiapan mental mereka sudah bagus dan rasa percaya dirinya juga bagus," jelas Isye. Di samping itu ibu hamil dianjurkan pula mendengarkan musik di rumah secara teratur. Dalam melakukan terapi musik, ibu hamil mesti melalui tahapan relaksasi fisik dan mental sebelum memasuki tahapan stimulasi terhadap janin. "Untuk mencapai rileks fisik saya memberikan relaksasi progresif di mana ibu-ibu mengendurkan dan mengencangkan otot-ototnya, mengatur pernapasan dan sebagainya. Setelah secara fisik rileks, baru memasuki relaksasi mental. Dalam relaksasi mental, saya mengucapkan kata-kata yang bersifat sugesti dan menguatkan. Jadi secara fisik mereka rileks, dan saya membawa mereka ke dalam suasana di mana mereka bisa melupakan semua konflik yang mereka rasakan sebelumnya. Mereka hanya berkonsentrasi untuk terapi. Pada saat diberi instruksi-instruksi untuk relaksasi, diperdengarkan alunan musik yang bisa membangkitkan perasaan rileks.
Pengarang : Sefriza





Save up to 40% off at BabyCenter Store

Read More......

MUSIK BIKIN CERDAS

Mulai usia 10 minggu, janin sudah bisa mendengar suara-suara dari tubuh ibunya, seperti detak jantung, desir aliran darah, dan bahkan belaian pada perut ibu. Selanjutnya, sekitar usia 16 minggu, janin mulai bisa mendengar suara-suara dari luar tubuh ibu.

Anda bisa membuktikannya dengan mengajak janin bicara ataupun memperdengarkan musik jenis apa saja. Sebagai reaksi, ia akan bergerak-gerak yang menandakan otaknya dapat menerima rangsangan dari luar. Hal ini tentu saja membuat ibu bahagia karena itulah tanda kehidupan di dalam rahimnya berjalan baik, dan bayi kecilnya kini sudah bisa diajak "berkomunikasi".

Selain suara ibu, ayah, atau kakak si bayi, musik adalah bentuk rangsangan yang paling disarankan untuk memicu pertumbuhan sel otak janin. Seluruh anggota keluarga dapat menyanyi bersama atau rajin-rajinlah ibu memperdengarkan musik bagi janinnya. Tentu saja, pilih lagu dan musik yang bernada riang serta menenangkan, karena nuansa ini mampu menciptakan emosi yang seimbang, baik bagi janin maupun ibu.

"Wanita hamil yang tidak stres dan tenang, tentu detak jantungnya akan lebih teratur. Keteraturan irama ini akan menenangkan bayi dalam kandungannya, yang bahkan juga bermanfaat saat persalinan," kata Dra. Louise M. M. Psi, dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, yang menekuni terapi musik bagi ibu hamil dan anak-anak.


Personalized Children's Music


2Blockheads.com

Read More......

KLASIK TERBUKTI EFEKTIF

Menurutnya, apapun jenis musik itu, selama berirama tenang dan mengalun lembut, pasti akan memberi efek yang baik bagi janin, bayi dan anak-anak. Jadi, oke saja kalau ibu pilih mendengarkan musik jazz, pop, atau tradisional selama hamil. "Hanya saja, musik klasiklah yang sudah diteliti secara ilmiah dan terbukti dapat meningkatkan kecerdasan anak. Sedangkan untuk jenis musik lainnya belum pernah."

Gubahan musik klasik ini, bila rajin diperdengarkan pada janin, akan memberikan efek keseimbangan emosi dan ketenangan. Dengan demikian, setelah lahir ia akan tumbuh menjadi anak yang tidak cengeng dan mudah berkonsentrasi. Dengan modal ini, kemampuan bicaranya akan ikut terpacu, disusul kemampuan bersosialisasinya yang muncul lebih cepat.

Dengan kemampuan berkonsentrasi yang tinggi, anak juga lebih mudah menyerap informasi yang didapat dari lingkungan. "Nah, semakin banyak informasi yang dimilikinya, tentu semakin cerdas pula anak tersebut. Ini karena musik klasik bisa merangsang perkembangan otak anak, terutama yang berkaitan dengan daya penalaran, logika, dan kemampuan matematisnya."

Di usia sekolah, kemampuan berkonsentrasi ini tentu sangat berperan dalam membentuk prestasi, karena "Anak akan lebih mudah belajar," papar Louise. Seperti kita ketahui, keluhan yang paling banyak disampaikan orang tua mengenai anak-anak usia sekolah adalah kurangnya kemampuan berkonsentrasi ini. Jika terapi musik ini diikuti dengan benar, besar kemungkinan anak-anak akan terhindar dari hal tersebut.

Namun, tak perlu khawatir kalau semasa hamil, ibu belum sempat memanfaatkan terapi musik ini, sebab, "Terapi musik tetap bisa dilakukan mulai sampai anak berusia 3 tahun, bahkan lebih," ungkap Louise. Jadi, tidak ada kata terlambat untuk segera memulainya. Untuk anak-anak yang sudah lebih besar, ada baiknya untuk mulai diperkenalkan dengan alat musik, sehingga mereka bisa bermain musik untuk dirinya sendiri.


Free Shipping on orders over $125



Free Shipping on orders over $125

Read More......

MUSIK YANG DIANJURKAN DAN TIDAK

Namun, nyatanya tidak semua musik dianjurkan untuk diperdengarkan pada janin, bayi dan balita. "Yang tidak disarankan adalah musik dengan irama keras dan cepat, seperti irama rock, disco, serta rap. Musik yang terlalu keras akan membuat mereka tegang dan gelisah," tambahnya. Jadi, bukan jenis musiknya yang boleh atau tidak boleh, tapi beat atau iramanya.

Kalau pakar menganjurkan kita untuk menyimak dan memperdengarkan musik klasik, itu karena komposisinya yang sangat lengkap dan harmonis. Lalu, bagaimana dengan orang tua yang tidak menyukai musik klasik?

"Bisa jadi sebenarnya mereka bukan tidak suka, tapi tidak menyadari bahwa selama ini musik klasik selalu hadir dalam kehidupannya. Perhatikan, deh, saat menonton film kartun di teve, musik yang mengiringi biasanya jenis musik klasik," tanggap Louise. Jadi sebaiknya orang tua belajar untuk mulai menyukainya lebih dulu. "Kalau ternyata tetap tidak suka, pilihlah jenis musik lain sepanjang iramanya mengalun lembut."

Setelah bayi lahir, jenis musik yang diperdengarkan sebaiknya disesuaikan dengan kondisi saat itu. "Menjelang ia tidur, pilihlah musik instrumental yang tenang dan lembut. Dengan begitu, anak dapat segera terlelap," saran Louise lagi. "Sebaliknya, untuk menemani anak bermain, pilih musik yang bernada riang dan gembira, sehingga ia merasa bersemangat untuk melakukan aktivitasnya."


Find the perfect babysitter at Sittercity.com


Need a Babysitter?

Read More......

MOZART, TERBUKTI PALING POSITIF

Dari sekian banyak karya musik klasik, sebetulnya gubahan milik Wolfgang Amadeus Mozart (1756-1791) yang paling dianjurkan. Beberapa penelitian sudah membuktikan, musik-musik karyanya memberikan efek paling positif bagi perkembangan janin, bayi dan anak-anak. Penelitian itu di antaranya dilakukan oleh Dr. Alfred Tomatis dan Don Campbell. Mereka mengistilahkan sebagai "efek Mozart".

Dibanding gubahan musik klasik lainnya, melodi dan frekuensi yang tinggi pada karya-karya Mozart mampu merangsang dan memberdayakan daerah kreatif dan motivatif di otak. Yang tak kalah penting adalah kemurnian dan kesederhaan musik Mozart itu sendiri. Komposisi yang disusunnya telah berhasil menghadirkan kembali keteraturan bunyi yang pernah dialami bayi selama dalam kandungan. "Namun, tidak berarti karya komposer klasik lainnya tidak dapat digunakan, lo," tukas Louise.

Read More......

TERAPI MUSIK : TEKNIK & SAAT TEPAT MEMBERIKAN

TERAPI MUSIK : TEKNIK & SAAT TEPAT MEMBERIKAN

Ibu hamil yang membutuhkan relaksasi, bisa mendengar musik kapan saja dan mana saja. Rangsangan berupa suara yang Menenangkan itu juga akan dinikmati janin. Namun, seperti yang dikatakan Dra. Hj. Iesye Widodo, Psi., ahli terapi musik dari klinik Tiara Putera, untuk memberikan terapi musik dan mempunyai hasil optimal, terapi musik bagi janin harus dilakukan secara terprogram atau tidak sembarangan.

TERAPI MUSIK : EFEKTIF SAMPAI USIA 3 TAHUN

Seperti sudah kita ketahui, kapan terapi musik dapat dilakukan?otak janin sudah bekerja di usia kehamilan 16 minggu. Setelah melalui proses pembentukan, kesempurnaannya terjadi di usia kandungan 18-20 minggu. "Di usia inilah," menurut Iesye, "terapi musik paling baik mulai dilakukan, karena perlengkapan pendengaran janin sudah semakin sempurna." Namun, sejak di trimester pertama pun ibu sudah boleh melakukannya, meski janin belum dapat bereaksi. Terapi musik ini lebih ditujukan kepada ibu untuk mengurangi kadar stres saat menjalani masa mual-muntah."

Untuk anak, terapi musik paling efektif diterapkan sejak di dalam kandungan hingga usianya 3 tahun. Mengapa demikian? Karena terapi selama periode itu, otak anak mengalami pertumbuhan dan kemudian perkembangan yang amat pesat. Namun, bukan berarti di usia selanjutnya terapi musik tidak akan membawa manfaat, hanya saja potensi rangsangannya semakin berkurang dari tahun ke tahun. Jadi, sampai usia berapa pun terapi musik tetap bermanfaat. Namun, jika tujuannya untuk merangsang kecerdasan sebaiknya jangan sampai lewat dari usia 8 tahun.



MENGATUR JADWAL

Iesye menekankan, ibu bisa menentukan sendiri waktu terapi musik yang tepat, boleh pagi, siang, sore atau malam. Yang penting, ketika sudah memilih waktunya, maka ibu harus konsisten dengan waktu tersebut. "Kalau sudah menetapkan di pagi hari, maka selanjutnya harus di pagi hari, jangan diubah." Pilihlah waktu sesuai kesempatan yang dimiliki. Bagi ibu yang bekerja misalnya, mungkin pagi hari bukanlah waktu yang tepat. Jadi, lakukan di malam hari atau di sela-sela waktu kerjanya. "Yang penting terapi musik ini dilakukan secara berkesinambungan dan konsisten. Bila tidak, maka hasilnya akan tidak sesuai dengan yang diharapkan."

Selain waktu ibu, waktu janin juga perlu dipertimbangkan. Bagaimanapun, menurut Iesye, akan lebih baik bila terapi musik dilakukan ketika janin sedang tidak tidur. Pada saat terjaga, janin bisa menyimak rangsangan suara secara aktif. Dengan begitu, daya ingatnya juga ikut terangsang dan bertambah kuat.

Menurut penelitian, janin akan terjaga saat ibu selesai makan, terutama makan siang. Nah, waktu-waktu ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan terapi. Namun, tidak dijamin juga bahwa setelah ibu makan siang, janin pasti terjaga. Bisa saja, ia terjaga di pagi, sore, atau bahkan ketika ibu sedang tidur. Jadi, tak mesti juga ibu memaksakan diri melakukan terapi musik bagi janin segera setelah waktu makannya.

Ketika bayi sudah lahir, dengan melihat kondisinya sehari-hari, ibu bisa lebih mudah menentukan kapan waktu yang tepat untuk terapi musik. Bila anak biasa terjaga dan tenang di pagi hari, pilihlah waktu tersebut, tentu dengan mempertimbangkan waktu ibu juga. Siang, sore, atau malam hari pun tidak mengapa selama waktu tersebut merupakan waktu terjaganya.

PILIHAN LAGU DAN MUSIK

Untuk terapi musik, sebaiknya ibu tidak hanya memperdengarkan gubahan musik klasik. Selingi dengan lagu anak-anak agar ibu bisa sekalian mengajak bayi berkomunikasi. "Banyak jenis musik untuk terapi lain terbukti dapat merangsang kecerdasan. Misalnya, musik instrumen rebana, lagu anak-anak, dangdut, dan lagu-lagu rohani," ungkap Iesye.

Pada anak dengan kebutuhan khusus seperti autisme, terapi musik ini harus dipandu oleh tenaga ahli yang mengerti kondisinya. Mulai jenis musik dan frekuensinya harus disusun berdasarkan kondisi kasus per kasus.

Pada anak yang terlalu aktif misalnya, terapi musik yang diberikan pada intinya harus bisa memuaskan emosi yang sering berlebihan. Bisa dengan musik klasik jenis tertentu atau diberikan alat musik pukul seperti rebana. Lewat aktivitas memukul ini, diharapkan emosinya dapat diluapkan secara positif. "Pokoknya, mereka diarahkan untuk melakukan aktivitas yang menimbulkan bunyi, irama, atau sesuatu yang menyenangkan, sehingga naluri agresif dan destruktifnya bisa tersalurkan," ujar Iesye.

Sebaliknya, bila anak terlalu pasif, jenis musik yang diberikan harus dapat merangsangnya agar menjadi aktif. Biasanya, dipilih musik yang bernuansa ramai. "Pemberian alat musik seperti rebana pun bisa merangsang aktivitas anak," tambahnya.

CARA MELAKUKAN

Iesye menganjurkan, ketika ingin memulai terapi, sebaiknya ibu berkonsultasi dulu dengan terapis profesional untuk mendapatkan pengarahan, seperti apa manfaatnya, kapan harus dilaksanakan, dan bagaimana caranya secara terperinci. Tentu saja agar terapinya berjalan efektif dan optimal. "Selanjutnya, ibu bisa mempraktekkannya di rumah sambil membaca berbagai referensi yang memang sangat penting diketahui."

Berikut, Iesye mengenalkan tiga tahapan pendahuluan dari terapi musik yang bisa dijadikan pedoman saat ibu melakukannya di rumah.

1. Relaksasi Fisik.

Untuk mencapai relaks secara fisik, ibu dapat menggunakan teknik progresif relaksi. Pada tahap ini ibu yang sedang hamil harus mengendorkan dan mengencangkan otot-otot tubuh secara berurutan sambil mengatur napas. Relaksasi ini sangat dibutuhkan agar musik bisa dicerna dengan baik dan dapat tersalurkan ke seluruh anggota tubuh.

Pilihlah posisi yang paling nyaman, bisa sambil tiduran ataupun duduk. Bila ibu lebih bisa berkonsentrasi pada musik dengan posisi duduk, ambillah posisi ini. Demikian pula dengan posisi tiduran.

2. Relaksasi Mental

Setelah relaksasi fisik maka saatnya untuk masuk ke tahapan relaksasi mental. Di tempat terapi, selama tahapan ini awalnya ibu hamil dipandu instruktur terapis dengan kata-kata yang bersifat sugesti. Tujuannya untuk membawa ibu ke suasana di mana mereka bisa melupakan ketegangan dan kecemasan yang dirasakan selama kehamilan. Agar sampai ke tujuan, ibu dianjurkan untuk berkonsentrasi. Musik yang mengiringinya tentu saja yang bisa membangkitkan perasaan relaks. Selanjutnya, dengan mengikuti instruksi yang sudah pernah didapat, ibu dapat melakukannya sendiri di rumah.

3. Stimulasi atau Rangsangan Musik pada Janin

Untuk memperoleh manfaat maksimal dari terapi ini, ibu dianjurkan untuk mendengarkan musik dengan konsentrasi dan kesadaran penuh. Alunan suaranya mesti bisa merasuki pikiran ibu tanpa ada gangguan berupa ketidakstabilan emosi, suara berisik, dan kurang konsentrasi.

Saat mendengarkan musik, ambil posisi sekitar setengah meter dari tape atau dapat menggunakan walkman. Usahakan volume suaranya jangan terlalu keras ataupun lemah, tetapi sedang-sedang saja. Intinya, volume tersebut dapat menyamankan dan membuat ibu bisa berkonsentrasi penuh. Sesekali, boleh menempelkan earphone ke perut ibu agar janin bisa mendengar lebih jelas. Ketiga cara ini, sama baiknya.

Dianjurkan pula untuk tidak mendengarkan musiknya saja, kalau bisa ibu ikut berdendang mengikuti melodi atau liriknya. Untuk itu, bisa pilih lagu Twinkle-twinkle Little Star atau lagu-lagu ciptaan Ibu Sud, Pak Kasur, dan A.T Mahmud. Selain syair-syairnya cocok buat anak, lagu-lagu itu juga tidak lekang digusur zaman.

Waktu yang diperlukan untuk terapi sekitar 30 menit setiap hari. Asalkan ibu bisa berkonsentrasi dengan baik, dalam sehari boleh satu, dua, atau tiga lagu yang didengarkan. Bila banyaknya jenis lagu malah membuyarkan konsentrasi, sebaiknya pilih satu jenis saja dalam sehari.



Read More......

MUSIK : KRETIVITAS, KECERDASAN DAN HARMONISASI

Penelitian juga menujukan anak-anak dengan musikalitas yang tinggimampu meraih kecerdasan dan kreatifitas hingga level optimal. Ingat effek Mozart? Lantaran itulah banyak ahli perkembangan menyarankan agar anak diperkenalkan pada musik.

Dengan harmonisasi melodi dan aransemennya, musik memiliki kekuatan dalam merangsang perkembangan otak kea rah kreastifitas intelektual dan harmoni jiwa. Tak perlu menjadi musisi professional, sebab mendegarkan musik saja dapat menyeimbangkan fungsi otak kanan dan kiri. Ini berarti membantu meyeoimbangkan perkembangan aspek intelektual dan emosional. Dari situ anak anak diharapkan anak diharapkan mampu berpikir logis sekaligus cerdas, kreatif, mampu mengambil keputusan serta memiliki empati yang tinggi.

Jelas, manfaat musik bukan semata-mata mendorong intelegensi saja. Dalam hidup anak juga perlu juga menjadi kreatif sehingga mengaplikasikan kecerdasanya untuk pemecahan masalah. Anak pun perlu harmoni karena tanpanya ia akan menjadi individu eksklusif (terpisah dari yang lain). Jadi pada diri anak, ketiga unsur tersebut harus ada. Nah , musik mempunyai kontribusi terhadap tumbuhnya individu-individu yang memiliki intelektualitas, kreatifitas, dan harmonisasi.

Read More......

BENTUK STIMULASI MUSIK

Secara umum, musik dapat dinikmati atau dimanfaatkan dengan dua cara :

Secara Pasif (mendengarkan musik)
Stimulasi memperdengarkan musik bisa bisa dilakukan sejak si kecil masih dalam kandungan. Saran ahli, saat di kandungan ibu berusia 4 bulan, ketika indra pendengaran mulai berfungsi. Gelombang suara bisa menembus dinding uterus dan cairan ketuban, sehingga otak janin akan memberikan respon. Itulah mengapa para ahli menganjurkan agar ibu hamil sering mengajak janinnya berbicara dan juga memperdengarkan musik. Pilihlah musik-musik lembut dan menenangkan sesuai selera. Alunan nada-nada tersebut mampu menimbulkan getaran bagi janin dan dapat membuat nyaman dan tenang.

Setelah lahir pendengaranya mulai lebih tajam. Segala macam suara termasuk termasuk musik menjadi lebih jelas terdengar. Ia tahu ada harmoni yang membawa efek menyenangkan dan menenangkan dari suara/ bunyi musical. Perdengarkan berbagai jenis musik dan lagu kepadanya. Untuk tahap pengenalan, alunkan nada-nada ritmis dengan harmoni ringan. Contoh, lagu nina bobo. Bayi yang sudah agak besar bisa diajak bergerak sesuai irama dan tempo musik. Sambiil duduk dipangkuan menghadap kita, buatlah ia bergerak-gerak naik turun seiring lagu. Volume sebaiknya jangan terlalu tinggi


Secara Aktif
(memainkan alat musik)
Manfaatkan gerakan tubuh atau apa pun yang ada di sekitar kita untuk mengasilkan musik spontan. Yang paling sederhana adalah bertepuk tangan. Disinilah musik menuntut kreativitas seseorang.
Ada ide lain??melompat-lompat di atas papan kayu menderetkan botol atau gelas yang diisi air dengan ketingian berbeda agar denting suaranya berbeda, atau mambuat maracas (alat musik samba) dari botol plastic yang diisi segenggam kacang hijau juga oke. Pokoknya apa saja deh, termasuk panic atau ember yang dibalik.


Nara Sumber
Monty P. Satiadarma,
MS/AT., MCP/MFCC., Psi
Dari Falkutas Psikologi
Universitas Tarumanagara,

Jakarta

Read More......

IDE STIMULASI MUSIK

Usia Balita
Perdengarkan beragam jenis musik dan lagu secara berulang. Tunjukan apresiasi kita.

Ajarkan lirik lagu sederhana bernada riang atau lembut

Biarkan ia bereksplorasi dengan instrument musik apa saja menurut caranya

Bila anak mulai tertarik pada alat musik tertentu, ajaklah bermain bersama

Usia Pra Sekolah
Kenalkan pada nada rendah sampai tinggi, tempo lambat atau cepat, nada riang sampai nada sendu
Kenalkan pada ritme misalnya dug-ces-dug-ces-dug-dug dalam suasana yang menyenangkan
Biarkan si kecil menyanyi walaupun masih sekenanya. Runjukan apresiasi anda

Usia Sekolah
Anak boleh mendengarkan musik sesuai pilihannya, juga menyanyi mengikuti lagu pilihannya (meskipun itu lagu remaja atau dewasa). Kalau iamenunjukkan gayanya beryannyi, jangan pernah menertawakan. Tanyakan bagaimana perasaannya terhadap sebuah lagu

Sediakan alat musik seperti gambang, recorder, seruling, angklung, pianika, gitar, biola atai piano (pilih mana yang memungkinkan bagi anak dan orang tua) supaya anak dapat mengekspresikan kemampuan musikalitas sekaligus perasaannya. Beruntung sekali jika anak memiliki orang tua yang dapat mengajarinya memainkan instrument musik

Kalau anak tertarik untuk kelas vocal atau musik, beri kesempatan sesuai kemampuan orang tua.

Beri kesempatan kepada anak untuk menciptakan musik sederhana hinga sebuah lagu

Dalam musik anak bisa menemukan jati dirinya. Rasa nyaman terhadap diri sendiri ini jelas akan membentuk konsep diri yang kuat. Bahwa aku menghargai diriku sendiri dan karenanya aku sanggup mencari jalan keluar dari masalah-masalahku sendiri secara kreatif. Disitulah kekuatan musik yang juga merupakan bahasa universal umat manusia.


Nara Sumber
Monty P. Satiadarma,
MS/AT., MCP/MFCC., Psi
Dari Falkutas Psikologi
Universitas Tarumanagara,

Jakarta

Read More......

SARAN UNTUK ORANG TUA

· Musik untuk Bayi disarankan sederhana lebih cocok diajarkan pada anak-anak daripada musik dengan komposisi kompleks. Berawal dari yang sederhana, anak-anak semakin mampu mengapresiasi musik yang lebih kompleks

· Tak semua jenis musik memiliki manfaat. Musik yang terlalu keras pada bayi cenderung menurunkan ambang kepekaan alias menimbulkan emosi. Seseorang yang terbiasa dengan musik keras ketika diberi diberi stimulus musik yang lembut kemungkinan emosinya tidak lagi dapat tergugah. Bayi atau anak baru dapat merasakan gugahan emosi jika mendapat stimulus musik dengan guncangan emosi yang kuat. Melemahnya sensivitas emosi ini merupakan bentuk ketumpulan emosi.

· Untuk bayi gunakan prinsip kondisioning atau membiasakan anak memanfaatkan musik dalam beraktivitas misalnya menari.

· Buka kemungkinan untuk menjadi benda apa saja sebagai alat musik, ketergantungan pada muaik konvensional bisa saja malah membutukan kreativitasnya.

· Musik tidak dapat mengubah anak dari tak cerdas menjadi cerdas. Tetapi musik akan mengoptimalkan potensi kecerdasan yang sudah ada.

· Musik membantu mengoptimalkan fungsi individu, termasuk fungsi saraf. Akan tetapi kemampuan fungsi psikofisik individu dilandasi oleh factor keturunan dan bawaan. Rangsangan pengindraan hanya bersifat mengooptimalkan atau justru menghambat potensi (jika diberikan dengan cara dan porsi yang tidak tepat) yang pada dasarnya sudah ada.

Read More......

MELIRIK MUSIK TRADISIONAL

Penelitian menunjukan musik untuk bayi, memainkan musik etnik bali : Semar Pergulingan, Kebyar Gamelan Bali bisa juga dijadikan satu alternative pilihan musik untuk meningkatkan daya konsentrasi. Ketika satu tangan memukul, tangan lainya akan meredam vibrasi genta agar gaung genta yang satu tidak mengontaminasi gaung genta lainya dalam urut melodi. Jika irama tabuhan semakin cepat, maka konsentrasi yang dibutuhkan makin tinggi dan aktifitas motorik anak juga semakin cepat. Kondisi ini membutuhkan koordinasi gerak optimal yang dapat dicapai melalui latihan rutin sehingga menghasilkan gerak seperti refflek. Jika kondisi ini terbiasa dilakukan oleh anan, maka refflek anak juga semakin tinggi.

Musik tradisional untuk bayi dapat meningkatkan daya konsentrasi cukup efektif hingga batas otomatisasi. Ketika anak telah mencapai batas otomatisasi musik tertentu, lanjutkan dengan latihan variasi yang baru. Sebab setelah otomatisasi tersebut sudah terbentuk maka konsentrasi akan manurun, dan gerak yang dilakukan semata-mata bersifat refleks. Frekuensi latihan hingga batas otomatisasi tentunya cukup tinggi sehingga dapat membuat anak jenuh. Untuk itulah variasi musik dibutuhkan.

Soal frequensi dan berapa lama anak atau bayi harus bermain musik untuk mendapatkan manfaat optimal tak memiliki patokan pasti. Masing individu memiliki potensi bawaannya masing-masingdan tidak dapat disamakan. Anak dapat belajar musik lebih cepat, ada pula anak yang belajar musik lebih lambat. Read More......

PENGARUH MUSIK PADA ANAK

Penelitian membuktikan bahwa musik, terutama musik klasik sangat mempengaruhi perkembangan IQ (Intelegent Quotien) dan EQ (Emotional Quotien). Seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Yang dimaksud musik di sini adalah musik yang memiliki irama teratur dan nada-nada yang teratur, bukan nada-nada "miring". Tingkat kedisiplinan anak yang sering mendengarkan musik juga lebih baik dibanding dengan anak yang jarang mendengarkan musik.

Grace Sudargo, seorang musisi dan pendidik mengatakan, "Dasar-dasar musik klasik secara umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga ia berperan besar dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan raga manusia".

Penelitian menunjukkan, musik klasik yang mengandung komposisi nada berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah akan merangsang kuadran C pada otak. Sampai usia 4 tahun, kuadran B dan C pada otak anak-anak akan berkembang hingga 80 % dengan musik.

"Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting yaitu beat, ritme, dan harmony", demikian kata Ev. Andreas Christanday dalam suatu ceramah musik. "Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan harmony mempengaruhi roh". Contoh paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah dalam konser musik rock. Bisa dipastikan tidak ada penonton maupun pemain dalam konser musik rock yang tubuhnya tidak bergerak. Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas kontrol. Kita masih ingat dengan "head banger", suatu gerakan memutar-mutar kepala mengikuti irama music rock yang kencang. Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah. Jika hati kita sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang indah, yang memiliki irama (ritme) yang teratur. Perasaan kita akan lebih enak dan enteng. Bahkan di luar negeri, pihak rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk membantu penyembuhan para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa manusia. Sedangkan harmony sangat mempengaruhi roh. Jika kita menonton film horor, selalu terdengar harmony (melodi) yang menyayat hati, yang membuat bulu kuduk kita berdiri. Dalam ritual-ritual keagamaan juga banyak digunakan harmony yang membawa roh manusia masuk ke dalam alam penyembahan. Di dalam meditasi, manusia mendengar harmony dari suara-suara alam disekelilingnya. "Musik yang baik bagi kehidupan manusia adalah musik yang seimbang antara beat, ritme, dan harmony", ujar Ev. Andreas Christanday.

Seorang ahli biofisika telah melakukan suatu percobaan tentang pengaruh musik bagi kehidupan makhluk hidup. Dua tanaman dari jenis dan umur yang sama diletakkan pada tempat yang berbeda. Yang satu diletakkan dekat dengan pengeras suara (speaker) yang menyajikan lagu-lagu slow rock dan heavy rock, sedangkan tanaman yang lain diletakkan dekat dengan speaker yang memperdengarkan lagu-lagu yang indah dan berirama teratur. Dalam beberapa hari terjadi perbedaan yang sangat mencolok. Tanaman yang berada di dekat speaker lagu-lagu rock menjadi layu dan mati, sedangkan tanaman yang berada di dekat speaker lagu-lagu indah tumbuh segar dan berbunga. Suatu bukti nyata bahwa musik sangat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup.

Alam semesta tercipta dengan musik alam yang sangat indah. Gemuruh ombak di laut, deru angin di gunung, dan rintik hujan merupakan musik alam yang sangat indah. Dan sudah terbukti, bagaimana pengaruh musik alam itu bagi kehidupan manusia.

Wulaningrum Wibisono, S.Psi mengatakan, "Jikalau Anda merasakan hari ini begitu berat, coba periksa lagi hidup Anda pada hari ini. Jangan-jangan Anda belum mendengarkan musik dan bernyanyi".

SUMBER: http://www.iqeq.web.id/anak/anak02.shtml

Read More......

PENGARUH MUSIK BAGI BAYI DALAM KANDUNGAN

Banyak pakar ahli yang memberikan pendapat yang kontroversi atau bertentangan tentang pengaruh musik bagi bayi dalam kandungan. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa janin / bayi dalam kandungan dapat bereaksi terhadap bunyi atau suara yang didengarnya dengan bergerak.

Tapi ahli lain berpendapat bahwa tidak ada seorangpun yang tahu pasti apa arti dari pergerakan bayi tersebut sewaktu mendengarkan musik; apakah bayi senang atau justru merasa terganggu, karena para ahlipun tidak dapat meneliti bayi yang belum dilahirkan semudah setelah bayi dilahirkan. Dan pakar ahli lainnya menyatakan bahwa tidak ada bukti penelitian langsung bahwa musik dapat membuat bayi lebih pandai dan kreatif. Dan masih banyak pendapat yang saling kontroversi tentang pengaruh musik bagi bayi dalam kandungan ini.

Ada suatu penelitian yang menemukan bahwa musik membantu pertumbuhan yang lebih baik pada bayi premature , dimana lagu-lagu yang tenang dimainkan pada bayi premature ini selama 40 menit setiap hari, dan dalam hari ke 4 pemeriksaan bayi premature yang diperdengarkan musik meningkat berat badannya, detak jantung menjadi lebih kuat dibanding yang tidak mendengarkan musik.

Setelah menilai dari banyak pertentangan pendapat dari beberapa ahli tentang pengaruh musik dan bayi dalam kandungan, apakah musik memberi kesenangan atau menganggu janin dalam kandungan, maka keputusan tetap ada pada anda sendiri apakah memperdengarkan musik untuk bayi anda atau tidak.

Dan pada kenyataanya kita semua mengetahui bahwa musik dapat memberikan rasa tenang dan rileks pada seseorang begitu juga, musik dapat menolong ibu hamil untuk lebih rileks, tenang dan secara tidak langsung akan memberikan pengaruh positif bagi bayi dalam kandungannya.

Salah satu jenis musik yang dianjurkan untuk didengarkan adalah musik klasik seperti Mozart, karena musik ini dapat memberikan ketenangan dan ada pendapat menyatakan musik klasik akan meningkatkan aktivitas gelombang otak yang dapat membantu membangun jaringan-jaringan sipnasis otak dengan lebih baik .

Dengarkanlah musik secara rutin sehingga tidak memberikan stimulus berlebihan terhadap bayi anda, juga dengan suara yang tidak terlalu keras karena akan menyakitkan dan mengejutkan bayi anda. Jangan kuatir karena cairan ketuban anda adalah konduktor atau penghantar suara yang baik.

Yang perlu anda ketahui ketika anda memutuskan untuk memperdengarkan musik pada bayi dalam kandungan anda, adalah karena anda menikmatinya dan memberi ketenangan, rileks buat anda, BUKAN karena anda mencoba membuat bayi dalam kandungan anda lebih pandai dan kreatif

sumber : Dr. Suririnah Read More......

MENGONTROL EMOSI

Terapi musik akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak, begitupun dengan jenis musiknya (segala jenis musik bisa digunakan pada terapi ini). Contoh, tidak semua anak yang hiperaktif asperger cocok dengan lagu-lagu slow yang katanya bisa membuat mereka lebih tenang. Ada beberapa anak yang justru tidak mempan ketika diberi musik itu. Namun saat dilantunkan musik yang sedikit ng-rock dari Queen atau Air Supplay, dia justru berkonsentrasi dalam belajar. Atau ada penderita autisma yang kerap berputar-putra luluh pada lagu dolanan akak cublak-cublak suweng, sehingga perhatianya bisa dialihkan pada kegiatan yang lebih bermanfaat.

Unsur-unsur musik yang digunakan dalam terapi pada umumnya mengandung nilai ketentuan panjang dan pendek, memiliki potensi tinggi rendah nada, berdinamika, serta mempunyai transpla suara (ketinggian nada dari uatu nada ke nada yang lain). Dengan unsur-unsur tersebut anak dituntut untuk belar konsentrasi, bergerak dengan teratur, mengekpresikan emosi lewat nada tinggi dan rendah yang berbeda-beda, memainkan fantasi, dan dapat mengontrol emosi

Apa saja alat musik yang digunakan??Semuanya boleh, baik konvensional, tradisional dan modern. Ada juga yang disebut musik spontan (menggunakan alat-alat bunyian dari benda-benda seperti kaleng dan ember) ada juga yang mengunakan bagian tubuh (body movement) seperti bertepuk tangan yang tepukannya diatur sedemikian rupa sehingga menimbulkan bunyi yang harmonis dan body percussion (yaitu menghentakkan kaki) yang diatur ritmenya.

Nara sumber :
Muslikhatun Nisa SSn
Terapis musik pada
Sekolah Khusus Autistik, Yayasan Fajar Nugraha di Yogyakarta

Read More......

KEAJAIBAN MUSIK

Bagaimana terapi musik dapat membantu anak-anak berkebutuhan khusus??Gerakan-gerakan memainkan alat musik dapat mengembangkan koordinasi motorik. Saat menabuh perkusi, umpamanya seorang anak (termasuk yang berkebutuhan khusus) sebenarnya mengembangkan ketrampilan motorik kasar sekligus mengasah kepekaan mereka terhadap ritme.

Selain itu, mendengarkan musik atau membuat komposisi dapat mengembangkan daya ingat dan konsentrasi. Lewat nyanyian, anak pun belajar kosakata dan ekspresi wajah. Lagu yang riang membuatnya tersenyum. Selain itu, syair pada lagu dapat merangsang pengetahuan anak-anak. Misal, dari lagu balonku, anak belajar konsep warna dan bilangan. Musik pun menjadi ruang yang nyaman untuk mengeksplorasi perasaan emosi, sehingga anak anak berkebutuhan khusus merasa diterima, memiliki rasa percaya diri, dan hubungan baik dengan teman maupun terapisnya

Nara sumber :
Muslikhatun Nisa SSn
Terapis musik pada
Sekolah Khusus Autistik, Yayasan Fajar Nugraha di Yogyakarta

Read More......

MUSIK KLASIK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN JANIN

Sesuai penelitian ilmuwan Eropa dan Amerika serta dari daratan Tiongkok menunjukkan, musik klasik bisa menyediakan rangsangan pendengaran yang bersifat baik bagi janin, sangat membantu terhadap pendidikan janin. Penelitian menemukan, pada masa jabang bayi mendengarkan musik dari Mozart dan Bach, bisa memperluas volume otak besar, menambah kegiatan utama urat syaraf, membantu daya berimajinasi abstrak dari pertumbuhan normal anak. Penelitian menunjukkan, melakukan rangsangan suara secara berkala terhadap janin, misalkan musik klasik yang ringan lembut dan bisikan perlahan orang tua dan lain lain, bisa memajukan syaraf perasa janin dan pertumbuhan lapisan kulit otak besar batang tengah perasa, meletakkan fondasi bagi pengembangan kebijaksanaan. Sebaliknya di bawah rangsangan musik modern dan suara hiruk pikuk, janin bisa merasa tidak tenang dan risau, detak jantung bertambah cepat, goyangan kandungan bertambah kuat.

Para ilmuwan Spanyol juga menemukan, janin bisa membedakan baik dan buruknya musik. Walau mereka masih di dalam perut sang ibu, bayi yang perkiraan kelahirannya masih ada 12 minggu sangat menyukai Mozart, Vivaldi dll musik yang ringan-lembut- indah, musik dengan harmoni tinggi, dan sangat antipati terhadap musik heavy metal dan rap.

Selain itu penelitian juga menunjukkan, musik klasik bisa menenangkan bayi yang terlahir dini. Biasanya anak terlahir dini mengekspresikan nyeri dan rasa tidak nyaman melalui perbuatan dan mimik wajah, bahkan diekspresikan dengan detak jantung bertambah cepat, tetapi ketika mereka sewaktu mendengar musik klasik, sangat jelas sekali, bisa diamati kelakuan bayi terlahir dini dengan ekspresi wajah serta detak jantungnya kembali berjalan normal.
Read More......

SIKLUS HIDUP, KONDISI, KOMPOSISI, MUSIK, KOMPONIS, DAN MANFAAT

Masa kehamilan 1-3 Bulan Normal
Cassation
W.A. Mozart

Bisa membuat ibu hamil relaks, tenang, dan stresnya hilang. Ibu bisa mengatasi aneka gangguan saat hamil seperti mual-mual, hingga membuat ibu stres. Dengan musik ini bisa membuat ibu menjalani kehamilannya dengan aman dan tenang. Indra pendengaran bayi usia ini belum berfungsi.

Prelude to Rosamunde Franz Schubert Idem Stres La Mer Claude Debussy Dampak buat ibu, menenangkan pikiran, meredakan ketegangan-ketegangan otot dan tubuh. Jika ibu diterapi secara rutin dan teratur stresnya lambat laun akan hilang.
Symphoni No. 4 Felix Mandelsohn Idem

Janin usia 3-6 Bulan Normal
Konser piano C Mayor KV 467: Andante
Konser PIano No. 21
Konser Seruling G. Dur.KV.313 Allegro;Andante;Rondo
Kuartet Seruling No. 1, 2, 3, & 4 KV 285 W.A.
Mozart Musik Mozart yang ringan, aktif dan segar merupakan camilan sehat buat si janin. Irama, melodi dan frekuensi-frekuensi tinggi pada musik Mozart merangsang dan memberi daya kepada daerah-daerah kreatif dan motivatif otak anak. Nantinya, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang inovatif dan kreatif. Ia mampu menciptakan ide-ide dan inovasi baru.

Janin usia 6-9 Bulan Normal

Idem dengan No. 2
Twinkle-twinkle Little Star
Baa, Baa Black Sheep
Satu, Dua, Tiga
W.A. Mozart
Pa Kasur

Dalam penelitian, musik ini juga mampu merangsang pertumbuhan sel-sel otak terutama sel dendrit dan akson yang berperan sebagai penghubung antarsel dalam otak. Asal tahu saja, semakin banyak jumlah dendrit dan akson yang dimiliki anak, kemampuan anak untuk menangkap pesan, memahami makna, dan mengambil keputusan menjadi lebih cepat. Anak-anak yang cepat tanggap bisa digolongkan sebagai anak cerdas. Sungsang Idem Idem Ada bebrapa pasien yang setelah disengarkan musik ini, posisi bayi yang sungsang bisa kembali normal. Dalam beberapa kasus, meski posisinya tetap sunsang, si ibu tetap bisa melahirkan dengan lancar dan normal, tanpa ada hambatan atau kesulitan apa-apa. Efek musik ini bisa merelaksasi otot-otot tubuh, hingga memperlancar persalinan juga membuat bayi mengubah posisi karena stimulasi bunyi tadi.

Aktif
1.Konser Seruling
2.Prelude to Rosamunde

1.W.A. Mozart

2.Franz Schubert

Musik-musik ini dapat meredakan kegelisahan atau ketegangan yang dialami janin. Memang, saat pertama kali musik ini diperdengarkan gerakan bayi justru akan bertambah aktif tapi tak lama setelah itu, ia pun akan kembali tenang. Saat bayi terasa aktif menedang-nendang, maka musik ini bisa menenagkannya.

Bayi baru lahir s/d dua minggu Normal
Andante dari Symphoni No. 25 in G Minor (K. 183)
Andante Sostenute dari Violin Sonata in C. Mayor (K. 926)
Lagu-lagu bisa dikembangkan oleh orang tua dengan membuat kata-kata yang sesuai dengan keinginan Anda untuk mengiri melodi-melodi di atas


W.A. Mozart

Musik ini jika diputar saat si kecil lahir, akan mampu menambah kepercayaan diri anak. Hal ini sangat baik terhadap pembentukan kepribadian yang percaya diri baik terhadap dunia luar. Musik Mozart ini merupakan musik yang sengaja mengajak Anda bicara bernyanyi, dan bersajak. Saat musik diputar, dekaplah si kecil erat-erat. Musik dari salah satu simfoni dari Mozart tidak akan terasa asing bagi bayi jika Anda telah memperdengarkannya sejak ia dalam kandungan.


Bayi 2 minggu-1 tahun Normal

Minuet dari The Toy Simphony Leopold Mozart (ayah dari W.A. Mozart) Komposisi musik ini sangatlah riang hingga bisa membuat bayi nyaman dan gembira. Lagu ini dibuat beberapa bulan sebelum Mozart lahir. Musik ini merupakan perpaduan bunyi seperti kicau burung dan bunyi lonceng yang menghasilkan nada ceria. Ikuti nada nyanyian ini dengan cara bermain bersama anak seperti bermain ciluk ba Lagu permainan ABC Lagu-lagu ciptaan Ibu Sud, Pak Kasur, dan A.T. Mahmud yang bernada ceria Komposisinya yang ceria baik sekali untuk anak usia ini saat melewati masa-masa bermain yang menyenangkan. Dengan nada ceria, anak pun akan terdorong untuk aktif bergerak dan berjoget. Hal ini sangat baik untuk melatih perkembangan motorik anak.


Anak 1-3 tahun Normal

1. Konser Harpa

2.Konser Piano No. 1 3.


Iberia

1.George Friedrich Handl

2.Frederich Chopin 3.Albeniz

Selain membuat anak kenal dengan dunia yang luas dalam hal ekspresi, emosi, dan sikap sejak dini, musik ini juga dipercaya bisa meningkatkan nafsu makannya. Maklum saja, di usia ini anak biasanya sulit makan. Musik yang tenang dan lembut diharapkan bisa meningkatkan selera makan anak, disamping mengatasi penyebab sulit makan lainnya.

Symphoni No. 3

Konser Piano

L.V. Beethoven

L.V. Beethoven

Musik ini untuk merangsang kreativitas dan motorik anak. Terlebih di usia ini anak sangat senang bereklsplorasi dan sedang belajar melatih kecakapan motoriknya, seperti lancar saat berjalan, berlari, melompat, dan lain-lain.

Anak Pra sekolah (4-5 tahun) Normal
Rondo ala Turk (k.331) W.A. Mozart

Rondo yang terkenal ini efeknya bagus sekali jika disertai aksi tepuk tangan serta mengiringi anak menari dan berayun. Lagunya benar-benar ceria, sehingga selain bisa membuatnya gembira, musik ini juga sangat baik untuk pertumbuhan jasmani dan rohani. Hal ini jelas sangat baik untuk mengasah fisik dan psikis anak. The Magic Flute W.A. Mozart Bantu anak Anda menghayati musik ini dengan mengajaknya membayangkan diri sedang memainkan sebuah seruling ajaib sambil melompat-lompat, menari, dan meliuk-liuk. Hal ini bisa menunjukkan keindahan dan keajaiban musik Mozart kepada anak yang sangat baik untuk melatih imajinasinya. Kelak, anak bisa kreatif dan inovatif hingga bisa menciptakan produk-produk dan ide-ide baru. Carmen Nocturne in E flat Major Bizet Fredric Chopin Bisa mengasah kreativiatas anak, sebab alunan lagu yang mengalun lembut ini akan membuat anak gemar berfantasi sehingga daya kreatifnya akan meningkat.

Ouverture Egmont

Symphoni no. 2

Konser Piano no. 3

Ludwig van Beethoven

Ludwig van Beethoven

Sergei Rachmaninov

Di usia ini, emosi anak juga sering dilampiaskan secara berlebihan (temper tantrum). Untuk mengatasinya, bisa dengan memutar lagu-lagu ini. Dengan begitu, kestabilan emosinya akan terlatih dan kemarahannya tidak lagi meledak-ledak.

Anak usia 6-9 tahun Normal
Ave Verum Corpus

Sanctus

Quintet opus 163

W.A. Mozart

W.A. Mozart

F. Schubert

Bisa meningkatkan ketenangan hingga emosi anak tetap stabil. Ia pun bisa belajar dengan tenang dan nyaman.

Brandenburg Concerti

Sonatas

Johann Sebastian Bach

W.A. Mozart

Bisa meningkatkan konsentrasi saat belajar dan mengasah keterampilannya dalam berhitung, menulis, membaca dan keterampilan akademik lainnya. Kemampuannya untuk menghapal dan mengingat juga makin bertambah.

Symphoni no. 3

Konser piano no. 5

L.v. Beethoven

L.v. Beethoven

Di usia ini anak mulai berinteraksi dan bergaul dengan teman-temannya. Dengan musik ini, anak akan dirangsang untuk tidak canggung saat berinteraksi. Hasilnya, kemampuan sosialisasi anak akan semakin terasah dan meningkat.

Usia 9-12 tahun Normal
Trio Piano

Water Music

Franz Joseph Haydn

Goerge Friedrich Handl

Membuat jiwanya tenang, sehingga ia pun bisa belajar dengan tenang. Materi pelajaran yang melekat di memorinya akan meningkatkan prestasi akademisnya. Emosinya juga akan lebih stabil, sehingga ia bisa bersosialisasi dengan baik.

55 Sonata Harpsichord

Brandenburg Concerti

Sonatas

Domenico Scarlatti

Johann Sebastian

Bach W.A. Mozart

Bisa meningkatkan konsentrasi anak, sehingga kekuatan menghapal dan berhitungnya akan semakin terasah.

Nara sumber :
www.tabloid-nakita.com

Read More......

KEAJAIBAN MUSIK BAGI IBU HAMIL DAN BAYI

Mozart, nama yang tak asing lagi di telinga para penikmat musik. Komponis besar yang melahirkan banyak karya besar di bidang musik klasik itu kini juga dilibatkan dalam banyak penelitian di bidang psikologis sampai kedokteran. Hasilnya, kini istilah efek Mozart telah semakin pupular.
Apakah efek Mozart itu? Berbagai penelitian yang mencoba mencari korelasi antara musik dengan kondisi kesehatan fisik maupun psikis manusia menemukan fakta bahwa musik ciptaan Mozart berefek sangat positif buat kesehatan manusia. Namun, sebenarnya bukan hanya musik karya Mozart saja yang mempunyai efek mengagumkan. Semua musik yang berirama lembut serta mampu menenangkan suasana juga diidentifikasi memiliki efek Mozart. Tapi, untuk memudahkan pengistilahan orang sering memakai istilah efek Mozart saat membahas korelasi antara musik dengan kesehatan.
Khusus bagi ibu hamil, ternyata efek Mozart bermanfaat ganda. Musik tidak hanya dapat meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan psikis ibu, namun juga sangat bermanfaat bagi bayi yang dikandungnya. Demikian diungkapkan Dra Louise Maspaitella M, Psi dalam acara Seminar Mini Upaya Pengembangan IQ dan EQ Anak Sejak dalam Kandungan yang diselenggarakan Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Harapan Kita akhir pekan lalu.

Louis mengindentifikasi 12 manfaat musik bagi ibu hamil, janin atau bayi :

Pertama, musik dapat membantu proses komunikasi dan sambung rasa antara ibu dengan bayinya, bahkan ketika bayinya masih berada dalam kandungan.
Kedua, musik dapat merangsang pertumbuhan otak bayi baik ketika ia masih berada dalam rahim maupun setelah ia dilahirkan.
Ketiga, musik memberi pengaruh positif dalam hal persepsi emosi dan sikap sejak bayi masih berada dalam kandungan.
Keempat, musik menyediakan pola yang baik sehingga bayi dapat membangun pemahamannya tentang dunia fisik.
Kelima, musik dapat mengurangi tingkat ketegangan emosi atau nyeri fisik selama ibu masih hamil serta berdampak positif pada bayi yang akan dilahirkannya.
Keenam, musik dapat meningkatkan perkembangan motoriknya, termasuk upaya bayi saat belajar merangkak, berjalan, melompat dan berlari.
Ketujuh, meningkatkan kemampuan bayi dalam berbahasa, termasuk perbendaharaan kata, kemapuan berekspresi dan kelancaran berkomunikasi.
Kedelapan, musik dapat memperkenalkan bayi dengan dunia yang lebih luas, termasuk dalam mengekspresikan emosi, kreatifitas serta keindahan estetik.
Kesembilan, musik dapat meningkatkan kemampuan bayi dalam bersosialisasi.
Kesepuluh, musik dapat membantu bayi meningkatkan keterampilannya kelak, misalnya membaca, menulis, matematika dan keterampilan akademik lainnya. Bayi juga dapat terstimulir dalam kegiatan mengingat dan menghapal.
Kesebelas, musik akan memperkenalkan bayi dengan kegembiraan yang dapat diperolehnya dalam pergaulan atau sosialisasi.
Keduabelas, dengan musik, anak terbantu dalam menciptakan kesadaran yang kuat atas jati dirinya.

Read More......

DIMANA TEMPATNYA

Beberapa sekolah anak berkebutuhan khusus dan sekolah musik telah memiliki program intervensi khusus yang didukung oleh terapis musik, guru musik, musisi, neurology, psykolog, serta dokter ahli gizi medik. Karena kemampuan setiap anak berbeda, sebelum dilakukan terapi akan dilakukan assessment terlebih dahulu. Ada assessment umum dan komperhensif. Assessment umum bertujuan mengetahui kemampuan dan kekurangan anak berikut seberapa besar minatnya. Juga bagaimana kemampuan mendengar dan konsentrasinya. Dari situ ahli menyimpulkan terapi musik apa yang akan diterapkan : yang sifatnya pasif (anak hanya mendengar saja) atau yang aktif (mengajak anak terlibat bermain musik). Setelah itu baru assessment komperhensif yang lebih mendalam tentang jenis musik dan alat musik yang harus digunakan.

Namun sekali lagi, fungsi musik dalam terapi bukan sebagai penyembuh. Melainkan sebagai media aplikasi untuk meningkatkan perubahan perilaku yang positif bagi anak yang berkebutuhan khusus. Dengan begitu kalau ingin hasilnya optimal, terapi musik harus digabungkan dengan terapi lain secara terus menerus. Ini artinya terapi musik perlu dilakukan di rumah. Pertemuan dengan terapis musik yang hanya dus atau tiga kali dalam seminggu dengan lama maksimal dua jam, belumlah cukup bagi anak.

Tetapi sudah selayaknya dilengkapi dirumah. Anak/Bayi dan orang tua bebas memilih waktu dan alat bunyi bunyian. Yang penting, perhatikan mood dan kesiapan anak. Anak yang sedang bosan tidak perlu dipaksa, alihkan saja ke terapi dalam bentuk lain. Harapanya, dengan terapi ini anak-anak dengan kondisi khusus mampu berkembang menjadi pribadi mandiri, bahkan mampu berkarya melalui ketrampilan khusus di bidang musik.

Nara sumber :
Muslikhatun Nisa SSn
Terapis musik pada
Sekolah Khusus Autistik, Yayasan Fajar Nugraha di Yogyakarta

Read More......

EPILEPSI JARANG KAMBUH

Apakah anak berkebutuhan khusus bisa bermain musik?ya, mengapa tidak!!!
Modern Kawai Music School termasuk pelopor dalam membuka kelas khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Saat ini murid yang terdaftar sudah 80 orang, terdiri
atas berbagai usia. kebanyakan anak-anak umumnya merekan adalah penyandang tuna grahita ringan (dengan IQ berkisar antara 50 - 77), autisma, tunanetra, dan tuna rungu, "kata Erni Adi Astuti, penyelia terapis pada sekolah musik tersebut.

Kelas musik yang disebut intervensi musik bagi kebutuhan khusus mengunakan metode-metode dan media yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa-siswi secara khusus. Contoh, pada peserta yang hanya bisa membedakan warna, ya kami tidak mengunakan not balok atau not angka, tapi mengunakan warna. nantinya si anak bisa memainkan lagu dengan panduan not warna tadi. Metode ini bisa dikatakan sukses karena beberapa penderita down syndrome bisa menghasilkanmemainkan piano meski dengan prtitur sederhana. Musik ternyata membuat mereka lebih bersikap aktif dan komunikatif.

Menurut Erni apa yang dilakukan di Kawai bukan hanya terapi musik, tapi juga bermain musik tapi kami memberikan kegiatan yang fun. Kami ingin anak anak bisa bermain musik. Tiga alas musik yang sering dijadikan pilihan adalah drum organ/piano dan guzheng (kecapi china). Umumnya kami mengajari anak-anak dengan alat musik piano karena pemakaiannya relatif lebih mudah dengan megetukan jari. tapi dalam perkembangannya, nanti ada juga yang bermain gitar, biola, dan alat musik lainya. Lalu tidak jarang ditemukan anak anak kebutuhan khusus ini memiliki kemampuan bermusik yang baik sehingga mereka bisa ikut kelas reguler. Bisa ikut ujian kenaikan tingkat bahkan ikut konser juga.

Bedanya, anak berkebutuhan khusus tidak dianjurkan mendapat beban yang sama. buat mereka yang lebih penting adalah mengembangkan daya konsentrasi dan kemampuan motorik. Ada anak penderita epilepsi yang setelah belajar piano tidak lagi tergantung pada obat obatan dan frequensi kekambuhan berkurang. Itulah keajaiban musik Read More......